Terdapat banyak jenis diet yang beragam di dunia ini, namun beberapa di antaranya yang paling populer dan umum dikenal adalah:

  1. Diet Mediterania
  • Penjelasan: Diet ini menekankan konsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun. Ikan dan unggas dikonsumsi dalam jumlah sedang, sementara daging merah dibatasi.
  • Cocok untuk: Orang yang ingin menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan mencegah penyakit kronis.
  • Bahaya dan kelemahan: Mungkin sulit bagi mereka yang tidak menyukai ikan atau minyak zaitun, serta bagi mereka yang membutuhkan protein tinggi.
  • Budget perkiraan: Biaya sedang hingga tinggi tergantung pada pilihan makanan dan sumber lokal.
  • Makanan yang harus dikonsumsi: Buah, sayuran, ikan, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun.
  • Cara mengetahui cocok atau tidak: Jika Anda menikmati pola makan sehat yang kaya akan sayuran dan ikan, serta tidak memiliki alergi atau kebutuhan khusus, diet ini bisa menjadi pilihan yang baik.
  1. Diet Keto
  • Penjelasan: Diet ini sangat rendah karbohidrat dan tinggi lemak, yang bertujuan untuk memaksa tubuh memasuki keadaan ketosis sehingga membakar lemak sebagai bahan bakar.
  • Cocok untuk: Orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat dan memiliki metabolisme yang lambat.
  • Bahaya dan kelemahan: Bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, kelelahan, dan masalah pencernaan jangka panjang jika tidak diikuti dengan benar.
  • Budget perkiraan: Biaya sedang hingga tinggi tergantung pada pilihan makanan dan sumber lokal.
  • Makanan yang harus dikonsumsi: Daging, ikan, unggas, telur, sayuran rendah karbohidrat, dan lemak sehat seperti alpukat dan minyak kelapa.
  • Cara mengetahui cocok atau tidak: Jika Anda memiliki masalah dengan insulin atau memiliki kebutuhan khusus yang memerlukan asupan karbohidrat yang sangat rendah, diet ini mungkin cocok.
  1. Diet Vegetarian
  • Penjelasan: Diet ini menghilangkan daging dan kadang-kadang produk hewani, seperti susu dan telur, dan fokus pada konsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sumber protein nabati.
  • Cocok untuk: Orang yang ingin mengurangi konsumsi daging, peduli dengan lingkungan, atau memiliki alasan etis.
  • Bahaya dan kelemahan: Mungkin sulit untuk memenuhi kebutuhan protein dan zat gizi tertentu jika tidak direncanakan dengan baik
  1. Diet Vegan
  • Penjelasan: Diet ini sepenuhnya menghilangkan produk hewani, termasuk daging, unggas, ikan, susu, telur, dan madu, dan menggantinya dengan sumber protein nabati dan makanan lainnya.
  • Cocok untuk: Orang yang ingin sepenuhnya menghindari produk hewani karena alasan etis, lingkungan, atau kesehatan.
  • Bahaya dan kelemahan: Mungkin sulit untuk memenuhi kebutuhan protein, vitamin B12, dan zat gizi lainnya jika tidak direncanakan dengan baik.
  • Budget perkiraan: Biaya bervariasi, tergantung pada pilihan makanan dan sumber lokal.
  • Makanan yang harus dikonsumsi: Sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sumber protein nabati seperti tempe, tahu, dan lentil.
  • Cara mengetahui cocok atau tidak: Jika Anda ingin menghindari produk hewani sepenuhnya dan bersedia merencanakan pola makan yang seimbang, diet ini bisa menjadi pilihan yang baik.
  1. Diet Paleo
  • Penjelasan: Diet ini berfokus pada makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba, seperti daging, ikan, sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian, dan menghindari makanan olahan, susu, dan biji-bijian.
  • Cocok untuk: Orang yang ingin kembali ke pola makan alami dan mengurangi makanan olahan.
  • Bahaya dan kelemahan: Dapat menyebabkan kekurangan serat dan nutrisi lainnya jika biji-bijian dan legum dihindari secara ketat.
  • Budget perkiraan: Biaya sedang hingga tinggi tergantung pada pilihan makanan dan sumber lokal.
  • Makanan yang harus dikonsumsi: Daging, ikan, sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Cara mengetahui cocok atau tidak: Jika Anda ingin menghindari makanan olahan dan mengikuti pola makan alami, diet ini mungkin cocok.
  1. Diet Intermittent Fasting (Puasa Selingan)
  • Penjelasan: Diet ini melibatkan siklus antara periode makan dan berpuasa, seperti makan dalam jendela waktu 8 jam dan berpuasa selama 16 jam.
  • Cocok untuk: Orang yang ingin mengurangi kalori secara keseluruhan dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
  • Bahaya dan kelemahan: Bisa menyebabkan pusing, lemas, dan gangguan tidur jika tidak diikuti dengan benar.
  • Budget perkiraan: Tidak ada perubahan biaya signifikan, karena lebih terkait dengan pola makan daripada makanan tertentu.
  • Makanan yang harus dikonsumsi: Tidak ada makanan khusus yang harus dikonsumsi, asalkan pola makan sehat dan seimbang selama jendela makan.
  • Cara mengetahui cocok atau tidak: Jika Anda ingin mencoba pendekatan yang lebih fleksibel untuk menurunkan berat badan dan tidak memiliki masalah kesehatan yang mendasari yang mungkin dipengaruhi oleh pola makan ini, diet ini mungkin cocok.
  1. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)
  • Penjelasan: Diet ini dirancang untuk membantu mengurangi tekanan darah tinggi dengan mengurangi asupan garam dan meningkatkan konsumsi buah, sayuran, dan produk susu rendah lemak.
  • Cocok untuk: Orang yang ingin menurunkan tekanan darah, mencegah penyakit jantung, atau mengurangi risiko penyakit kronis.
  • Bahaya dan kelemahan: Mungkin sulit bagi mereka yang sangat menyukai makanan asin atau tinggi lemak.
  • Budget perkiraan: Biaya sedang hingga tinggi tergantung pada pilihan makanan dan sumber lokal.
  • Makanan yang harus dikonsumsi: Buah, sayuran, produk susu rendah lemak, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
  • Cara mengetahui cocok atau tidak: Jika Anda ingin mengurangi tekanan darah atau menjaga kesehatan jantung, diet ini mungkin cocok.
  1. Diet Gluten-Free
  • Penjelasan: Diet ini sepenuhnya menghindari gluten, protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, barley, dan rye, serta makanan yang mengandungnya.
  • Cocok untuk: Orang dengan penyakit celiac, intoleransi gluten, atau sensitivitas gluten non-seliac.
  • Bahaya dan kelemahan: Mungkin sulit untuk memenuhi kebutuhan serat dan nutrisi lainnya jika tidak direncanakan dengan baik, serta menghindari kontaminasi silang.
  • Budget perkiraan: Biaya sedang hingga tinggi tergantung pada pilihan makanan dan sumber lokal.
  • Makanan yang harus dikonsumsi: Sayuran, buah, biji-bijian bebas gluten (seperti quinoa dan beras), protein tanpa gluten, dan produk bebas gluten.
  • Cara mengetahui cocok atau tidak: Jika Anda memiliki masalah kesehatan yang terkait dengan gluten atau sensitivitas yang terdeteksi, diet ini mungkin cocok.
  1. Diet Low-Carb
  • Fokus pada pengurangan asupan karbohidrat dan meningkatkan konsumsi protein dan lemak sehat.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan kontrol gula darah.
  • Bahaya: Kekurangan serat, kelelahan, dan masalah pencernaan jika karbohidrat terlalu rendah.
  1. Diet Atkins
  • Diet rendah karbohidrat yang terdiri dari 4 fase dengan penekanan pada protein dan lemak.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan metabolisme.
  • Bahaya: Efek samping jangka pendek, seperti sakit kepala, mulut kering, dan iritabilitas.
  1. Diet Whole30
  • Program 30 hari yang fokus pada makanan utuh dan menghilangkan makanan olahan, gula tambahan, dan alkohol.
  • Cocok untuk mengidentifikasi pemicu makanan dan meningkatkan kualitas diet.
  • Bahaya: Keterbatasan yang ketat dan tidak cocok untuk jangka panjang.
  1. Diet Zone
  • Diet yang menekankan pada konsumsi 40% karbohidrat, 30% protein, dan 30% lemak.
  • Cocok untuk penurunan berat badan, pengendalian gula darah, dan keseimbangan hormonal.
  • Bahaya: Dapat sulit diikuti dan tidak fleksibel.
  1. Diet Macrobiotic
  • Diet yang menekankan pada biji-bijian, sayuran, dan makanan fermentasi.
  • Cocok untuk kesehatan pencernaan dan keseimbangan tubuh.
  • Bahaya: Keterbatasan yang ketat dan kekurangan nutrisi jika tidak direncanakan dengan baik.
  1. Diet Raw Food
  • Diet yang terdiri dari makanan mentah atau tidak diproses pada suhu di bawah 118°F (48°C).
  • Cocok untuk penurunan berat badan, detoksifikasi, dan kesehatan pencernaan.
  • Bahaya: Kekurangan nutrisi, kontaminasi makanan, dan kesulitan dalam mempersiapkan makanan.
  1. Diet Ayurvedic
  • Diet berdasarkan prinsip Ayurveda yang menekankan pada keseimbangan tubuh, pikiran, dan jiwa.
  • Cocok untuk kesehatan holistik dan keseimbangan energi.
  • Bahaya: Kurangnya bukti ilmiah dan keterbatasan yang ketat bagi beberapa individu.
  1. Diet South Beach
  • Diet rendah karbohidrat dan tinggi protein yang terdiri dari 3 fase, dengan fokus pada makanan kaya nutrisi dan lemak sehat.
  • Cocok untuk penurunan berat badan, pengendalian nafsu makan, dan kesehatan jantung.
  • Bahaya: Keterbatasan awal yang ketat dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Slow Carb
  • Diet yang menghindari makanan tinggi karbohidrat, gula, dan makanan olahan, dan memiliki satu hari “cheat” per minggu.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan pengendalian gula darah.
  • Bahaya: Menghargai pola makan tidak sehat pada hari “cheat” dan mungkin tidak berkelanjutan.
  1. Diet Volumetrics
  • Diet yang menekankan pada makanan dengan volume tinggi tetapi kalori rendah, seperti sayuran dan buah.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan pengendalian nafsu makan.
  • Bahaya: Mungkin sulit diikuti dan memerlukan perencanaan yang cermat.
  1. Diet TLC (Therapeutic Lifestyle Changes)
  • Diet yang dirancang untuk mengurangi kolesterol dengan mengurangi lemak jenuh dan meningkatkan serat.
  • Cocok untuk kesehatan jantung dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
  • Bahaya: Memerlukan perubahan gaya hidup yang signifikan dan mungkin sulit diikuti.
  1. Diet Weight Watchers
  • Program penurunan berat badan yang menggunakan sistem poin untuk membantu peserta mengontrol asupan kalori dan membuat pilihan makanan yang lebih sehat.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan dukungan kelompok.
  • Bahaya: Biaya keanggotaan dan mungkin tidak cocok untuk semua orang.
  1. Diet FODMAP Rendah
  • Diet yang menghindari makanan tinggi FODMAP (fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, and polyols) untuk mengurangi gejala sindrom iritasi usus.
  • Cocok untuk mereka yang memiliki sindrom iritasi usus atau sensitivitas makanan.
  • Bahaya: Keterbatasan yang ketat dan kebutuhan untuk memantau reaksi makanan dengan cermat.
  1. Diet Alkaline
  • Diet yang menekankan pada makanan yang meningkatkan pH tubuh, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian bebas gluten.
  • Cocok untuk mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan tulang.
  • Bahaya: Klaim ilmiah yang tidak didukung dan kekurangan nutrisi jika tidak direncanakan dengan baik.
  1. Diet Blood Type
  • Diet yang didasarkan pada tipe darah seseorang, dengan rekomendasi makanan yang berbeda untuk setiap tipe darah.
  • Cocok untuk mereka yang tertarik pada pendekatan individualisasi diet.
  • Bahaya: Kurangnya bukti ilmiah dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Ornish
  • Diet rendah lemak dan tinggi serat yang menekankan pada makanan utuh dan alami.
  • Cocok untuk kesehatan jantung dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
  • Bahaya: Memerlukan perubahan gaya hidup yang signifikan dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Flexitarian
  • Diet yang menekankan pada konsumsi makanan nabati dengan mengizinkan konsumsi daging dan produk hewani secara moderat.
  • Cocok untuk mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging dan meningkatkan asupan makanan nabati.
  • Bahaya: Potensi kekurangan nutrisi jika tidak direncanakan dengan baik dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet MIND (Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay)
  • Kombinasi Diet Mediterania dan DASH yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan otak.
  • Cocok untuk pencegahan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
  • Bahaya: Memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Protein Tinggi
  • Diet yang menekankan pada konsumsi protein tinggi untuk meningkatkan rasa kenyang dan mempertahankan massa otot.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan pemeliharaan massa otot.
  • Bahaya: Beban ginjal yang berlebihan bagi beberapa individu dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Ovo-Lacto Vegetarian
  • Diet vegetarian yang mengizinkan konsumsi telur dan produk susu.
  • Cocok untuk mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging sambil mempertahankan asupan protein yang baik.
  • Bahaya: Potensi kekurangan nutrisi jika tidak direncanakan dengan baik.
  1. Diet Pescatarian
  • Diet yang mengizinkan konsumsi ikan dan makanan laut, tetapi tidak termasuk daging unggas atau merah.
  • Cocok untuk mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging sambil mempertahankan asupan protein dan omega-3 yang baik.
  • Bahaya: Potensi kekurangan nutrisi jika tidak direncanakan dengan baik.
  1. Diet Anti-Inflammatory
  • Diet yang menekankan pada makanan yang mengurangi peradangan, seperti buah, sayuran, dan lemak sehat.
  • Cocok untuk pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kesehatan secara umum.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Scarsdale
  • Diet rendah kalori dan rendah karbohidrat yang terdiri dari 2 minggu dengan 3 fase.
  • Cocok untuk penurunan berat badan yang cepat.
  • Bahaya: Keterbatasan yang ketat dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Nutrisystem
  • Program penurunan berat badan yang menawarkan makanan kemasan dan porsi yang dikendalikan.
  • Cocok untuk mereka yang memerlukan dukungan dalam mengontrol porsi dan menyederhanakan perencanaan makan.
  • Bahaya: Biaya keanggotaan dan mungkin tidak cocok untuk semua orang.
  1. Diet Okinawa
  • Diet yang meniru pola makan tradisional di Okinawa, Jepang, yang menekankan pada makanan rendah kalori dan tinggi nutrisi.
  • Cocok untuk pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kesehatan jangka panjang.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Nordic
  • Diet yang meniru pola makan di negara-negara Nordik, dengan penekanan pada makanan lokal dan musiman.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan jantung.
  • Bahaya: Mungkin sulit diikuti bagi mereka yang tidak tinggal di wilayah Nordik atau memiliki akses terbatas ke makanan lokal.
  1. Diet Low-Glycemic Index (GI)
  • Diet yang menekankan pada makanan dengan indeks glikemik rendah untuk mengendalikan gula darah dan nafsu makan.
  • Cocok untuk penderita diabetes tipe 2 dan mereka yang ingin mengontrol gula darah.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan pelacakan dan perencanaan makanan yang cermat.
  1. Diet Superfood
  • Diet yang menekankan pada konsumsi makanan dengan kepadatan nutrisi tinggi, seperti buah-buahan beri, sayuran berdaun, dan biji-bijian.
  • Cocok untuk peningkatan kesehatan secara umum dan pencegahan penyakit kronis.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Sugar Busters!
  • Diet yang menekankan pada pengurangan konsumsi gula tambahan dan makanan dengan indeks glikemik tinggi.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan pengendalian gula darah.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan pelacakan dan perencanaan makanan yang cermat.
  1. Diet Cabbage Soup
  • Diet rendah kalori yang terdiri dari konsumsi sup kubis dalam jumlah yang tidak terbatas.
  • Cocok untuk penurunan berat badan yang cepat.
  • Bahaya: Keterbatasan yang ketat, kekurangan nutrisi, dan efek jangka pendek.
  1. Diet 5:2
  • Bentuk puasa intermiten yang melibatkan pengurangan kalori drastis pada 2 hari dalam seminggu, sementara makan normal pada 5 hari lainnya.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan metabolik.
  • Bahaya: Mungkin sulit diikuti pada hari puasa dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet HMR (Health Management Resources)
  • Program penurunan berat badan yang melibatkan makanan pengganti, seperti shakes dan makanan kemasan, serta perencanaan makan dan dukungan kelompok.
  • Cocok untuk penurunan berat badan yang terstruktur dan dukungan kelompok.
  • Bahaya: Biaya keanggotaan dan mungkin tidak cocok untuk semua orang.
  1. Diet Sonoma
  • Diet yang menggabungkan prinsip Diet Mediterania dengan makanan dan gaya hidup California.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan jantung.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet South Beach
  • Diet yang terbagi dalam 3 fase, dengan fokus pada protein tanpa lemak, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan pengendalian gula darah.
  • Bahaya: Keterbatasan awal yang ketat dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Shangri-La
  • Diet yang melibatkan konsumsi minyak dan/atau gula tambahan antara makan untuk mengurangi nafsu makan.
  • Cocok untuk penurunan berat badan.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan eksperimen dan potensi efek samping.
  1. Diet CRON (Caloric Restriction with Optimal Nutrition)
  • Diet yang melibatkan pembatasan kalori dengan konsumsi nutrisi yang optimal.
  • Cocok untuk peningkatan kesehatan dan umur panjang.
  • Bahaya: Mungkin sulit diikuti dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Gerson
  • Diet yang dirancang untuk mendukung penyembuhan kanker dan penyakit kronis dengan makanan organik, jus segar, dan suplemen.
  • Cocok untuk pencegahan dan pengobatan penyakit kronis.
  • Bahaya: Kontroversial dan memerlukan dukungan medis.
  1. Diet GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
  • Diet yang menghindari makanan pemicu refluks asam, seperti makanan berlemak, alkohol, dan kafein.
  • Cocok untuk mereka yang menderita refluks asam atau GERD.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Hormone Reset
  • Diet yang dirancang untuk menyeimbangkan hormon melalui pengurangan makanan pemicu, seperti gula dan produk susu.
  • Cocok untuk mereka yang mengalami ketidakseimbangan hormon atau masalah kesehatan terkait hormon.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup yang signifikan.
  1. Diet IIFYM (If It Fits Your Macros)
  • Diet fleksibel yang menekankan pada pencapaian target makronutrien individu, daripada makanan tertentu.
  • Cocok untuk penurunan berat badan, peningkatan massa otot, dan fleksibilitas dalam makan.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan pelacakan yang cermat dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Macrobiotic
  • Diet yang menekankan pada makanan alami, utuh, dan organik dengan fokus pada biji-bijian, sayuran, dan kedelai.
  • Cocok untuk peningkatan kesehatan secara umum dan pencegahan penyakit kronis.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup yang signifikan dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Mayo Clinic
  • Diet yang dikembangkan oleh Mayo Clinic yang menekankan pada makanan sehat dan perubahan gaya hidup.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan jantung.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Montignac
  • Diet yang menekankan pada konsumsi karbohidrat dengan indeks glikemik rendah dan lemak sehat.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan pengendalian gula darah.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan pelacakan dan perencanaan makanan yang cermat.
  1. Diet OMAD (One Meal a Day)
  • Bentuk puasa intermiten yang melibatkan makan hanya satu kali dalam sehari.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan metabolik.
  • Bahaya: Mungkin sulit diikuti dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Ornish
  • Diet rendah lemak yang menekankan pada konsumsi makanan nabati dan pengurangan konsumsi daging dan lemak jenuh.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan jantung.
  • Bahaya: Potensi kekurangan nutrisi jika tidak direncanakan dengan baik.
  1. Diet Raw Food
  • Diet yang menekankan pada konsumsi makanan mentah atau yang tidak dimasak di atas 118°F (48°C).
  • Cocok untuk peningkatan kesehatan secara umum dan detoksifikasi.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup yang signifikan dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Rina
  • Diet 90 hari yang terbagi dalam siklus 4 hari dengan fokus pada protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan secara umum.
  • Bahaya: Mungkin sulit diikuti dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Slow Carb
  • Diet yang menekankan pada konsumsi protein tanpa lemak, sayuran, dan kacang-kacangan, dengan menghindari makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan pengendalian gula darah.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Sirtfood
  • Diet yang menekankan pada konsumsi makanan yang kaya senyawa sirtuin, seperti anggur merah, cokelat hitam, dan kale.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan secara umum.
  • Bahaya: Keterbatasan awal yang ketat dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet TLC (Therapeutic Lifestyle Changes)
  • Diet yang dirancang oleh National Institutes of Health untuk menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung.
  • Cocok untuk mereka yang memiliki kolesterol tinggi atau risiko penyakit jantung.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Traditional Asian
  • Diet yang meniru pola makan tradisional Asia, dengan fokus pada sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan jantung.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Volumetrics
  • Diet yang menekankan pada makanan berdensitas energi rendah, seperti sayuran dan buah-buahan, untuk mengurangi asupan kalori.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan secara umum.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Werewolf
  • Diet yang melibatkan puasa pada hari-hari tertentu yang sesuai dengan siklus bulan.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan detoksifikasi.
  • Bahaya: Mungkin sulit diikuti dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Wildfit
  • Diet yang menekankan pada makanan alami dan makan sesuai dengan musim.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan secara umum.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Zone
  • Diet yang menekankan pada keseimbangan asupan karbohidrat, protein, dan lemak untuk mengendalikan hormon insulin.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan pengendalian gula darah.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan pelacakan dan perencanaan makanan yang cermat.
  1. Diet 80/10/10
  • Diet vegan yang menekankan pada konsumsi 80% karbohidrat, 10% protein, dan 10% lemak.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan secara umum.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup yang signifikan dan potensi kekurangan nutrisi.
  1. Diet Alkaline
  • Diet yang menekankan pada konsumsi makanan yang meningkatkan pH tubuh, seperti sayuran dan buah-buahan.
  • Cocok untuk peningkatan kesehatan secara umum dan pencegahan penyakit kronis.
  • Bahaya: Kontroversial dan mungkin memerlukan perubahan gaya hidup yang signifikan.
  1. Diet Ayurvedic
  • Diet yang didasarkan pada prinsip-prinsip pengobatan tradisional India, yang menyesuaikan makanan dengan tipe tubuh dan kebutuhan individu.
  • Cocok untuk peningkatan kesehatan secara umum dan keseimbangan tubuh.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan konsultasi dengan praktisi Ayurveda dan perubahan gaya hidup.

Diet Carb Cycling

  • Diet yang melibatkan variasi asupan karbohidrat sepanjang minggu antara hari-hari karbohidrat tinggi, sedang, dan rendah.
  • Cocok untuk penurunan berat badan, peningkatan massa otot, dan peningkatan performa atletik.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan pelacakan dan perencanaan makanan yang cermat.
  1. Diet Chrono-nutrition
  • Diet yang didasarkan pada ritme sirkadian tubuh, dengan makanan yang dikonsumsi pada waktu yang tepat sepanjang hari.
  • Cocok untuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan secara umum.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.
  1. Diet Cotton Ball
  • Diet ekstrem yang melibatkan konsumsi kapas yang direndam dalam jus buah atau smoothie untuk mengurangi asupan kalori.
  • Cocok untuk penurunan berat badan yang sangat cepat.
  • Bahaya: Sangat berbahaya dan tidak disarankan, dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, gangguan pencernaan, dan bahkan kematian.
  1. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)
  • Diet yang dirancang untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan menekankan pada makanan rendah garam, tinggi serat, dan kaya nutrisi.
  • Cocok untuk mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau risiko penyakit jantung.
  • Bahaya: Mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin sulit diikuti untuk beberapa orang.